Thursday, September 19, 2013

Pengukuran Daya Rangkaian DC

       Daya arus searah dapat diukur dengan alat pengukur volt dan alat pengukur amper, yang dihubungkan seperti terlihat pada gambar 4-1. Dalam hal ini penting untuk diperhitungkan kerugian-kerugian daya yang terjadi, olah adanya alat-alat pengukuran.
Keterangan :
V : voltmeter A : Ampermeter
Misalkan, bila beban adalah R, tegangan beban adalah V dan arus beban adalah I, sedangkan voltmeter dan ampermeter mempunyai tahanan dalam Rv dan Ra. Tegangan pada voltmeter adalah Vv dan arus pada ampermeter adalah Ia . Dengan mempergunakan rangkaian pada gambar 4-1, akan didapatkan :


Pada gambar (1b), bila dimisalkan tahanan dalam dari voltmeter adalah 10 K? , sedangkan voltmeter menunjukkan 100 V, dan ampermeter menunjukkan 5 A, maka daya pada beban adalah  

W= 100x5 – (1002/104)= 499 W

Ada dua cara penyambungan pengukuran daya dengan menggunakan voltmeter dan ampermeter seperti ditunjukkan pada gambar 1 diatas. Pada gambar (a) Ampermeter terhubung antara beban dan Voltmeter. Maka voltmeter tidak hanya mengukur tegangan VL yang ada di beban tetapi juga mengukur tegangan yang drop di Ampermeter. Jika Ra merupakan tahanan dari Ampermeter, drop tegangan

Pada gambar (b) Voltmeter terhubung antara beban dengan Ampermeter. Maka ampermeter tidak hanya menunjukkan arus yang melewati beban tetapi juga arus yang melewati voltmeter. Arus yang melalui voltmeter.

IV =V / RV
dimana Rv = tahanan dalam voltmeter.
Konsumsi daya beban

Dalam kedua kasus, daya yang ditunjukkan oleh instrumen sama dengan konsumsi daya pada beban ditambah konsumsi alat ukur daya. Untuk memperoleh besarnya daya pada , perlu dilakukan koreksi pada kerugian daya yang disebabkan oleh alat ukur. Dalam kondisi normal nilai kerugian daya pada alat ukur cukup kecil bila dibandingkan dengan daya beban. Bagaimanapun juga ampermeter dan voltmeter akan membebani rangkaian yang dapat menyebabkan kesalahan dalampengukuran daya.

0 comments:

Post a Comment