Daya arus searah
dapat diukur dengan alat pengukur volt dan alat pengukur amper, yang
dihubungkan seperti terlihat pada gambar 4-1. Dalam hal ini penting untuk
diperhitungkan kerugian-kerugian daya yang terjadi, olah adanya alat-alat
pengukuran.
Keterangan :
V
: voltmeter A : Ampermeter
Misalkan, bila beban
adalah R, tegangan beban adalah V dan arus beban adalah I, sedangkan voltmeter
dan ampermeter mempunyai tahanan dalam Rv dan Ra. Tegangan pada voltmeter adalah Vv dan arus pada
ampermeter adalah Ia
. Dengan
mempergunakan rangkaian pada gambar 4-1, akan didapatkan :
Pada gambar (1b),
bila dimisalkan tahanan dalam dari voltmeter adalah 10 K? , sedangkan voltmeter
menunjukkan 100 V, dan ampermeter menunjukkan 5 A, maka daya pada beban adalah
W= 100x5 – (1002/104)=
499 W
Ada dua cara penyambungan pengukuran daya dengan
menggunakan voltmeter dan ampermeter seperti ditunjukkan pada gambar 1 diatas.
Pada gambar (a) Ampermeter terhubung antara beban dan Voltmeter. Maka voltmeter
tidak hanya mengukur tegangan VL yang ada di beban tetapi juga mengukur tegangan yang
drop di Ampermeter. Jika Ra merupakan tahanan dari Ampermeter, drop tegangan
Pada gambar (b)
Voltmeter terhubung antara beban dengan Ampermeter. Maka ampermeter tidak hanya
menunjukkan arus yang melewati beban tetapi juga arus yang melewati voltmeter.
Arus yang melalui voltmeter.
IV =V
/ RV
dimana Rv = tahanan dalam voltmeter.
Konsumsi daya beban
Dalam kedua kasus,
daya yang ditunjukkan oleh instrumen sama dengan konsumsi daya pada beban
ditambah konsumsi alat ukur daya. Untuk memperoleh besarnya daya pada , perlu
dilakukan koreksi pada kerugian daya yang disebabkan oleh alat ukur. Dalam
kondisi normal nilai kerugian daya pada alat ukur cukup kecil bila dibandingkan
dengan daya beban. Bagaimanapun juga ampermeter dan voltmeter akan membebani
rangkaian yang dapat menyebabkan kesalahan dalampengukuran daya.
0 comments:
Post a Comment